Senin, 22 Juni 2015

Manusia dan Pandangan Hidup

Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17

1.          Manusia dan Pandangan Hidup
 ●Pandangan hidup
Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk mencapai yang di cita citakan. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan sarana ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya


●Ideologi
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif. secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

2.      Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

3.      Makna sikap hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang mempunyai  sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga.
Sikap nonetis atau negatif ialah sikap kaku, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, sikap rendah diri. Sikap-sikap itu harus di jauhkan  dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.


4.      Hubungan manusia dan padangan hidup
Manusia pada dasarnya diciptakan memiliki akal budi. Manusia harus bisa berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan hidupnya dikarenakan manusia harus bisa menentukan mau dibawa kemanakah hidupnya itu. Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu pula dijelaskan apa arti pandangan hidup.

           Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.







Manusia dan harapan
1.      Pengertian dan makna harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".

2.      Makna kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
       Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
§  Kepercayaan Pada Diri Sendiri
       Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
§  Kepercayaan Kepada Orang Lain
       Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
§  Kepercayaan Kepada Pemerintah
       Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
§  Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.


Nilai-nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dan lain-lain.
b. nilai kerumah tanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
Tulisan :
           Bagaimana/jelaskan harapan dan cita-cita kalian masing-masing dalam jangka pendek,menengah,panjang (1 tahun – 5 tahun – 5 tahun>).
“setiap manusia memiliki pasti memiliki harapan dan cita-cita dalam hidup,harapan dan cita-cita tersebut adalah pedoman seseorang agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik lagi(sukses).Setiap orang-orang memiliki harapan dan cita-cita yang berbeda sesuai dengan keinginan yang dia inginkan dan mengandalkan keahlian yang orang tersebut miliki.
            Harapan saya dalam jangka pendek dan menengah ini adalah kuliah dengan hasil yang memuaskan dan mendapatkan kerja yang layak untuk dapat membalas jeripayah orang tua. Harapan dan cita-cita saya di masa depan(jangka waktu yang panjang/tidak ditentukan waktunya) saya ingin bekerja yang bersifat kepemimpinan dan pangkat yang tinggi,mungkin harapan itu tidak wajar,tapi ada 2 kemungkinan di dunia ini,kita mencoba lalu gagal dan mencoba bangkit lagi ,dan apakah kita tidak melalukan apa apa dan diam saja menunggu dan menunggu”.


Manusia dan Penderitaan

Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17

A.MANUSIA & PENDERITAAN           
1.Penderitaan
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.      
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.




2.Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.

Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.


3.Rasa sakit
            Berasal dari kata DERITA yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan secara lahir dan batin. Tetapi penderitaan merupakan energi untuk membangkitkan seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai tingkat kenikmatan dan kebahagiaan.



4.Sumber-sumber penderitaan

·         Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
·         Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
·         Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
·         Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.


B.CARA MENGHINDARI DARI PENDERITAAN
            Penderitaan yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan. Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :
1.    memulai sesuatu hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
2.    lebih mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan diri pada yang kuasa.
3.    jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini.




Resensi novel tentang “Manusia dan Penderitaan”
Judul               : Dewi Kawi
Penulis             : Arswendo Atmowiloto
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal               : 136 hlm
ISBN               : 978-979-22-4064-1

Arswendo Atmowiloto adalah seorang penulis yang telah melahirkan puluhan karya terindah nya. Ia sudah belasan kali memenangkan sayembara penulisan, memenangkan sedikitnya dua kali hadiah buku Nasional, dan mendapatkan beberapa penghargaan, baik tingkat Nasional maupun tingkat ASEAN.
Dalam Novel ini Arswendo Atmowiloto mengangkat kisah tentang kehidupan seseorang yang sukses yang memulai karirnya dari sisa-sisa daun kol yang membusuk, dia adalah Juragan Eling. Rekan bisnis nya mengenalnya sebagai tokoh usahawan yang jenius dan keras kepala. Bagi karyawan-karyawatinya juragan Eling adalah sosok yang baik hati , sebaik hati orangtua pada anak-anaknya, dan seakrab sahabat.
Pada awal pemunculan tokoh Eling dan Podo adiknya, pembaca dibuat iba dan salut atas perjuangan keduanya. Juragan Eling memulai bekerja setelah selesai sekolah menengah atas, dan tak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah. Di sebuah pasar, ia memunguti daun kol yang berceceran dan telah membusuk. Daun kol busuk itu diperas, dan airnya sebagai pengganti kol. Sulit dijual atau bahkan diberikan orang saja tak ada yang mau, karena daun kol sendiri sangat murah dan bukan sayur yang membanggakan. Tapi itulah permulaan membuat yang lain. Juragan Eling mengolah air kelapa dari pasar yang dibuang begitu saja membasahi tanah. Kemudian juragan Eling tampung. Dalam satu-dua hari sudah membusuk, lalu dihangatkan tidak sampai mendidih, hanya sekedar jangan busuk. Olahan air kelapa ini laku keras karena bisa membuat daging ayam menjadi empuk dan gurih.
Dari sini, Eling muda membuat sari buah: jeruk yang dikenal dengan nama sitrun, bengkoang, dan segala dagangan yang ada di pasar tradisional.
Juragan Eling mulai menjadi penampung. Sukses terbesarnya diawali dengan menjual biji srikaya. Anak-anak kecil menyukainya karena harganya murah, rasanya aneh. Itulah loncatan perubahan terbesar dalam hidupnya. Permintaan akan Srikaya Cracker menembus berbagai kota, berbagai terminal, stasiun, depan sekolah, sehingga berapa pun produksinya akan terserap kepasar.
Dari hanya satu KOL, kendaraan niaga merek Colt yang disewa, sampai belasan truk datang dan pergi.
Layaknya manusia biasa Eling muda pun jatuh cinta dengan seorang wanita tunasusila yaitu Kawi. Eling dan Kawi bertemu pertama kali disebuah tempat lokalisasi, Eling sebagai tamunya kawi dari saat itu Eling menjadi dekat dengan Kawi dan bahkan menjadi tamu tetapnya. Eling dan kawi semakin akrab. Semakin terlibat emosi satu sama lain. Eling mulai merasa cemburu dengan tamu tetapnya Kawi, yang ternyata kekasihnya, dan mereka tengah merencanakan untuk menikah. Tetapi kekasihnya Kawi adalah orang yang kasar, dan suka marah-marah. Eling pun berncana untuk menikahi kawi, namun Eling merasa ragu dan cemas akan pernikahannya dengan Kawi. Hingga akhirnya mereka pun berpisah. Eling telah menikah dan dikarunia anak dan cucu, sementara Kawi menghilang entah kemana. Eling merasa dirinya banyak berhutang budi kepada Kawi, karna berkat semangat dan dorongannya lah Eling bisa berhasil. Eling meminta bantuan Podo adiknya untuk mencari Kawi, Eling ingin mengucapkan terima kasih kepada Kawi.
Podo pun meninggal karena penyakitnya sebelum bisa menemukan Kawi. Namun sebelum meninggal Podo sempat membawa 15 nama dan profil wanita yang bernama Kawi kepada kakaknya. Namun Eling merasa ragu kalau misalkan ada pertemuan, malah membuat Kawi merasa sesuatu yang salah, atau kalah, atau rendah. Ia ragu karna sebenarnya ia hanya ingin mengatakan bahwa ia pernah mencintai, pernah beercinta dengan Kawi dan ingatan itu ternyata masih bisa ada dan membuatnya bahagia.
Kemampuan Penulis memaparkan alur nya sangat baik, alur yang digunakan dalam Novel ini adalah alur campuran. Alur berjalan maju pada saat menceritakan Eling, dan Alur berjalan mundur pada saat menceritakan Kawi sebagai masa lalunya.
Setting dalam Novel ini juga sangat jelas, Penulis mampu membuat pembaca terhanyut kedalam cerita dalam Novel ini.
Pemaparan watak tokoh Eling dalam novel sangat jelas yaitu pekerja keras, humoris, baik hati, Jenius dan akrab kepada karyawan-karyawatinya.
Sudut pandang orang pertama dalam novel ini mendukung keseluruhan cerita, menjadikan cerita ini seolah-olah hidup dan diceritakan oleh tokoh utama.
Amanat dalam Novel ini adalah kita tidak boleh sombong dan merasa puas akan sesuatu yang telah dicapai atau dihasilkan. Karena Realitas itu tidak satu. Realitas selalu berubah. Bukan hanya maknanya, melainkan realitas itu sendiri. Realitas terbangun dalam peristiwa, dan sesuai dengan perjalanan waktu, peristiwa itu diubah. Menjadi lebih cantik, atau menjadi lebih seram. Penyempurnaan terus terjadi, ketika seseorang itu meninggal.
Kekuatan dari novel ini secara keseluruhan, novel ini memberikan manfaat bagi pembaca. Novel ini teramat sayang jika dilewatkan. Novel ini mengajarkan untuk mensyukuri hidup.
Kelemahan dari Novel ini karena pada akhir ceritanya mengambang. Eling belum bisa bertemu dengan Dewi kawi.


Manusia dan Kegelisahan

Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17



A.PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun        cemas.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.     
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.
 Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.


B.SUMBER-SUMBER KEGELISAHAN

1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.
2. Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki keyakinan dan keberanian.

C.PENGERTIAN KETERASINGAN,KESEPIAN DAN KETIDAKPASTIAN
1. Keterasingan

Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

Sumber-sumber dari keterasingan:
~ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
contoh: mencuri, angkuh, keras kepala,dll
~ Sikap rendah diri, merasa tidak berharga karena cacat fisik, pendidikan rendah dan sebagainya

2. Kesepian

Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang menimpa jiwa orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga terjadi kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.

3. Ketidakpastian

Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih, teratur untuk logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu menerima rangsangan lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.


D.MENGURANGI/MENGHILANGKAN KEGELISAHAN

1. Menjelaskan kelainan yang dideritanya, yakni mengungkapkan trauma dimasa lampau yang mungkin mengakibatkan konflik dihatinya.
2. Psikoterapi, yakni memberikan kepastian dan keyakinan bahwa sang penderita akan selalu dilindungi fan dimengerti serta diberikan rasa simpati dan perhatian kepadanya.
3. Berupaya agar dirinya memasuki suatu keadaan yang rileks.
4. Mendekatkan diri kepada Allah.
5. Pemberian obat penenang

CONTOH KASUS TENTANG “MANUSIA DAN KETERGANTUNGAN”
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi curah hujan tinggi akan turun pada Desember 2015 mendatang. Banjir di Jakarta diperkirakan terjadi pada minggu ketiga Januari 2015.

"Curah hujan di DKI Jakarta diperkirakan 100-200 mm per hari. Ancaman banjir pada minggu ketiga Januari 2015 akan tersebar di 37 kecamatan, 125 kelurahan dan 634 RW," ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto.

Hal itu disampaikan Tri dalam jumpa pers 'Penanganan Bencana Asap dan Banjir Nasional, khususnya di Jakarta' di kantor BNPB, Jl Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2014).

Menurut Tri, diperkirakan jumlah penduduk yang akan terdampak banjir yakni 276.999 jiwa. Penduduk yang terancam jiwa diperkirakan 20 orang, penduduk yang sakit 19.304 orang dan diperkirakan jumlah penduduk yang akan mengungsi 122.417 orang.

BNPB telah siap mengatasi banjir di Jakarta berupa membangun tanggul pengaman rob di Kamal Muara, Muara Baru, Kali Baru, Martadinata, dan Muara Angke, membangun sumur resapan, baik dangkal, sedang dan dalam. Serta mengeruk sungai, waduk dan saluran, normalisasi Kali Pesanggarahan, Kali Angke, dan Kali Sunter serta revitalisasi Kali Ciliwung.

Selain BNPB, Kemensos memastikan stok logistik aman di semua daerah rawan banjir dan longsor. Kemensos akan menyiapkan cadangan beras pemerintah masing-masing kabupaten atau kota 100 ton dan provinsi 200 ton.

"Jika masih kurang bisa dimintakan ke pusat," tuturnya.

Basarnas, lanjut Tri menyiapkan Tim SAR yang dilengkapi dengan peralatan penyelamatan dan pertolongan di semua kantor SAR dan pos SAR di seluruh Indonesia. TNI Polri juga siap dimobilisasi di wilayah kerja masing-masing berdasarkan wilayah daerah setempat.

Opini :
kegelisahan sebenarnya bisa diatasi tetapi terkadang manusia sulit untuk mengatasinya. kegelisahan dapat di lawan  dengan ketenangan, tetapi itu sulit diatasi oleh manusia. dalam keadaan tertekan manusia sering mengalami kegelisahan, egelisahan selalu menyelimuti manusia. salah satu cobaan pada diri manusia adalah kegelisahan. dan bedanya kegelisahan ini dengan cobaan yang lain adalah kita dapat merasakannya walaupun tak ada yang menyakiti kita. kegelisahan dapat terjadi saat diri kita berada dalam situasi ketidakpastian, kesepian, ataupun keterasingan. bahkan kita tidak mengetahui penyebab kita gelisah. dan memang hidup itu penuh misteri. manusia tidak akan pernah terlepas dari hal semacam kegelisahan yang menjadi misteri hidup selama manusia hidup


Manusia dan Keindahan

Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17



1.Makna keindahan adalah Sifat sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah dimana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsure estetis yang dinilai secara umun oleh masyarakat.contoh : seseorang mebuat dekorasi/membuat Grafity

2.Makna renungan adalah seseorang yang sedang berdiam diri dan berserah diri kepada Allah SWT atau pun berdiam diri untuk mengoreksi diri agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.contoh : setelah pulang kerja,seseorang berserah diri dalam solatnya atas kejadian 1 hari tersebut.

3.Keserasian adalah kecocokan antara satu sama lain/sebuah pasangan lawan jenis yang saling mencintai.contoh: memiliki hobi yang sama satu sama lain.

4.Makna kehalusan adalah kelembutan seseorang kepada orang lain secara spontan.contoh: seorang kakak memberikan nasihat kepada adiknya dengan ucapan yang halus dan lembut.

5.Perbedaan keindahan
Keindahan obyektif adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya,yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya
Keindahan subyektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang diharuskan menghayatinya
6.Faktor-faktor yang mendorong seseorang menciptakan keindahan adalah :
-Seseroang itu menyukai seni
-Seseorang tersebut adalah seniman
-Seseorang itu ingin terlihat damai dan tentram bila menciptakan keindahan

-Seseorang itu adalah pendekorasi sebuah ruangan/kamar/gedung


Cerita pendek tentang “Manusia dan keindahan”

Yang berjudul LINGKUNGANKU MASA DEPANMU

        Ani adalah murid yang sekolah di SD Pertiwi, Kota Jakarta. Sekarang Ani kelas 3 SD. Ani adalah anak yang sangat cinta terhadap kebersihan, baik di sekolah, di rumah dan dimanapun ia berada.
Ani adalah anak dari bapak Erik dan ibu Ratsih, yang dikaruniai 3 orang anak. Ketiganya perempuan yaitu yang sulung bernama Lulu, yang sekarang sekolah di SMA 25 Jakarta, yang tengah bernama Ani dan yang bungsu bernama Silvia, sekarang kelas 1 di SD Pertiwi.
Keluarga Ani sangat sederhana, bapak Erik adalah seorang guru dan ibu Ratsih seorang penjahit pakaian pesanan di rumahnya. Ani adalah anak paling patuh pada kedua orangtuanya kecuali pada kakaknya, ia sering bandel jika disuruh kakaknya melakukan sesuatu, banyak saja alasan yang ia berikan pada sang kakak.
Saat di dalam kelas, pada saat jam pelajaran IPS berlangsung, “Ani! Ani!” kata Ayu teman dekat Ani sekaligus teman sebangkunya, Ani yang melamun tidak bergerak sedikitpun, Ayu menggunakan trik lain yaitu dengan mencabut bulu ayam dari kemoceng yang tergantung di lemari dekatnya, bulu ayam tersebut diletakkan di telinga Ani, “aduh!!” seru Ani yang terbangun dari lamunannya dan sedikit kesal, sedangkan Ayu tidak tahan menahan ketawa.
“Ayu! Kamu jahat” kata Ani dengan nada pelan, “habis kamu dipanggil diam aja, makannya tidak ada cara lain selain menggunakan bulu ayam. Makasih ya bulu ayam, telah menolong Ayu membangunkan Ani” balas Ayu dengan ketawa. Ani hanya cemberut karena tidak tahu apa yang akan dia jawab.
Sekolah hari ini tidak seperti biasanya, anak-anak pulang lebih cepat karena guru-guru di sekolah mengadakan rapat untuk ujian naik kelas. Hari ini Ani pulang dengan Silvia, berbeda dari biasanya Ani pulang dengan Ayu karena Ayu dijemput ayahnya, yang tidak tahu apa alasannya, oleh karena itu Ani pulang dengan adiknya.
Rumah Ani tidak jauh dari sekolah, bisa ditempuh dengan jalan kaki saja. Di perjalanan mereka berdua hanya diam karena hanyut dalam angan pikiran masing-masing. Silvia memikirkan kalau dia naik kelas pasti sangat senang, sedangkan Ani memikirkan kalau tamat SD nanti ia mau sekolah dimana.
Akhirnya mereka berdua tiba di rumah, mereka melepaskan sepatunya di luar dan meletakkannya di rak sepatu dan masuk ke dalam rumah. Di rumah ibu sedang menjahit di ruangan tengah.
“Assalamu’alaikum” kata Ani dan Silvia berbarengan, “Wa’alaikum salam” kata ibu yang sedang menjahit dengan serius tanpa memandang mereka berdua. “Kok, sekarang pulang sekolahnya cepat An?” kata ibu yang sedang memasukkan benang ke dalam lubang jarum mesin jahit, “tadi guru-guru di sekolah rapat Bu” jawab Silvia yang tidak ditanya malah menyambar menjawab, Ani hanya terdiam. “Rapat tentang apa?” tanya ibu kembali yang masih sedang memasukkan benang ke jarum yang sejak tadi tidak masuk-masuk, “rapat untuk ujian naik kelas Bu!” Jawab Ani yang tidak mau kalah dengan adiknya.
Ani dan Silvia masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaian, setelah mengganti pakaian, mereka mengambil piring dan langsung memasukkan nasi yang ada di rice cooker ke dalam piring, mereka makan dengan lahap walaupun lauknya hanya sederhana, setelah kenyang Ani mencuci piring di dapur.
Setelah mencuci piring, mereka berdua langsung belajar karena akan ujian naik kelas. Belajar sepulang sekolah adalah kegiatan rutin mereka sampai pukul 15.30, setelah belajar mereka shalat berjamaah dengan diimami oleh ibu karena ayah belum pulang dari mengajar.
Setelah shalat, Silvia seperti biasa pergi bermain ke rumah temannya, sedangkan Ani membantu ibu membersihkan rumah dan halaman. Halaman rumah Ani sangat bersih karena Ani sering membersihkan halamannya. Di samping rumah Ani ada terdapat pohon Mangga yang rimbun daunnya, Ani selalu menyapu daun mangga yang berguguran. Selain itu Ani suka menanam bunga di halamannya, agar rumahnya terlihat lebih indah dan asri.
Pukul 17.05 Ayah Ani pulang dari mengajar, Ayah Ani pulang dengan taksi langganannya karena jarak tempat mengajar ke rumah cukup jauh. Ani menyambut ayah yang baru pulang dengan menyiapkan segelas air putih dan sepiring kue kering.
Sudah pukul 17.30, Lulu belum juga pulang dari sekolah. Ayah, Ibu, Ani dan Silvia sudah berkumpul di ruang tengah menonton televisi. Beberapa lama kemudian, Lulu sampai di rumah, “Kak, kenapa hari ini pulangnya terlambat?” tanya Ani dengan penuh penasaran, “tadi di sekolah ada acara Go Green Event” jawab kakaknya pendek. “Apa itu Go Green Event Kak?” Tanya Ani tambah penasaran, “acara penanaman pohon” jawab kakaknya, Ani hanya diam tidak mau bertanya lagi, takut nanti kakaknya marah karena kakaknya kelihatan capek.
Mereka bertiga sekamar, saat sudah jam 21.30 Ani dan Lulu disuruh ibu untuk tidur supaya besok tidak kesiangan sedangkan Silvia sudah tidur duluan. Di kamar, Ani bertanya pada kakaknya sembari menghidupkan lampu tidur, “Kak, kenapa ya di tempat tinggal kita sedikit pepohonan?”, Lulu yang sudah menarik selimut menjawab dengan suara sayu “karena setiap pohon yang ditanam selalu ditebang untuk pembangunan rumah, pembuatan perabot, dan lain lain”. Mendengar jawaban kakaknya, Ani mangut-mangut. Sebelum kakaknya keburu tidur, Ani bertanya lagi “oh ya Kak, kenapa di Jakarta sering banjir Kak?” Lulu tidak menjawab lagi karena sudah tidur akibat kelelahan. Ani hanya terdiam menatap langit langit rumahnya, sambil memikirkan jawabannya.
Keesokan pagi, Lulu membangunkan Ani, “An, ayo bangun! Kita shalat subuh berjamaah”, Ani menjawab dengan suara parau “sebebentar lagi Kak, masih ngantuk”, Lulu dengan sedikit kesal berkata pada Ani yang masih tidur, karena Ani selalu susah dibangunkan, “ayo cepat bangun, nanti waktu subuhnya habis, pokoknya cepat bangun!” Lulu yang mulai kesal membuat Ani langsung bangun dan mereka shalat subuh berjamaah diimami sang ayah.
Hari ini adalah hari Minggu, Ani dan keluarga pergi jalan-jalan ke Puncak Bogor dengan taksi langganan ayah, mereka berangkat pagi-pagi menghindari macet kalau kesiangan berangkat.
Setiba di Puncak, mereka sangat senang karena mereka bisa melihat pepohonan yang rimbun, mata terasa segar saat melihat dedaunan yang bewarna hijau. Mereka terbiasa untuk menjaga kebersihan, dan terusik jika melihat sampah berserakan dimana mana. Dengan senang hati Ani mengambil sampah yang berserakan begitu juga kakak dan adiknya. Ayah dan Ibu tersenyum dengan tingkah anak-anaknya.
Melihat Ani, kakak dan adiknya yang memungut sampah disana, beberapa orang yang berkunjung juga ikut memungut sampah itu. Tempat tersebut menjadi bersih dan indah dipandang mata. Ani, kakak dan adiknya bermain sepuasnya hingga waktu makan siang. Mereka makan siang dengan lahap dengan bekal yang sudah disiapkan ibu dari rumah.
Setelah makan siang, Ani memulai pembicaraan, “Bu! Enak ya, udara di sini sangat segar”, Lulu menyahut, “karena disini banyak oksigennya Ani” Ani menjawab, “yee… Ani kan nanya sama Ibu bukan sama kak Fris” . “Iya Ani, di sini pepohonan sangat banyak, maka daun pohon tersebut mengeluarkan oksigen yang sangat kita perlukan” kata ibu pada Ani, “oo, jadi pohon itu sangat penting ya Bu?”, tanya Ani kembali. “Sangat penting, karena tanpa pohon kita akan kekurangan oksigen, tanpa pohon juga bisa terjadi banjir, tanah longsor, dan banyak lagi” jawab ibu menjelaskan pada Ani. Ani mengangguk paham.
Liburan hari ini menyenangkan, Ani dan keluarga pulang ke rumah menjelang sore. Di perjalanan pulang, Ani berjanji dalam hati bahwa ia akan menjaga pohon Mangga dan bunga yang ada di halamannya sebagai salah satu hal yang bisa ia lakukan menjaga kelestarian alam.
Esok harinya, sepulang sekolah, Ani memberi pupuk pohon Mangganya dengan pupuk kandang yang diletakkan Ayah di belakang rumah, Ani berharap semoga pohon Mangganya tumbuh makin besar, rindang dan banyak buahnya.
Hari-hari pun berlalu, besok adalah hari pertama ujian naik kelas, Ani berharap semoga dia dapat menjawab soal-soal yang di berikan dengan mudah. Malam harinya Ani belajar untuk ujian besok, Ani juga berdoa agar ujian besok lancar. Setiap hari dia persiapkan sebaik-baiknya mengahadapi ujian.
Hari-hari ujian telah dia lewati dengan baik, setelah ujian Ani menyerahkan semuanya pada Yang Esa. Hingga hari penentuan naik kelas pun tiba. Saat penentuan rangking kelas, Ani berdebar-debar karena semester yang lalu ia mendapatkan rangking 4 dan dia berharap semester ini bisa mendapatkan rangking yang lebih baik lagi.
Saat pengumuman peringkat kelas 3, “Rangking 5 diperoleh Dewita Diana Putri, rangking 4 diperoleh Syifa Anggita Murni” kata Kepala Sekolah. Ani semakin berebar mengikuti pengumuman tersebut, dan cemas jika ia tidak mendapatkan rangking pada semester ini. Ani berdoa kepada Allah, agar dia mendapatkan rangking pada semester 2 ini. Bapak sekolah melanjutkan pengumuman nya, “Rengking 3 diperoleh…” Ani menutup matanya, dia semakin berdebar dan terus berdoa pada Allah, “Fannisa Ani Humaira” Ani sungguh tak percaya, akhirnya dia mendapatkan rangking 3, dia sangat senang karena perjuangannya berbuah hasil yang memuaskan. Ia sangat bersyukur kepada Allah.
Kepala sekolah melanjutkan pengumumannya, yang sempat berhenti karena ada sorakan bahagia, “rangking 2 didapat oleh Ayu Jelita Pertiwi” Ani pun memberikan selamat pada Ayu yang dulu mendapatkan rangking 3, Ayu juga sering menjadi tempat bertanya Ani saat Ani kurang mengerti pelajaran dan mereka juga sering belajar bersama. “Selamat ya Ayu!” kata Ani dengan gembira, “selamat juga buat Kamu” balas Ayu dengan hati yang sedang berbunga bunga.
Adik Ani, Silvia mendapatkan rangking 3 di kelas 1, Ani juga mengucapkan selamat pada Adiknya, yang akhir-akhir ini semangat dalam belajar. Pembagian rapor semester 2 ini di hadiri oleh orangtua murid karena ada beberapa hal yang akan disampaikan kepada orangtua murid.
Setelah menunggu beberapa menit, Ibu Ani dipanggil oleh wali kelas 3 yaitu pak Ridwan, “Ibu Ratsih, nilai Ani meningkat dibanding semester yang lalu. Selamat ya Bu, tolong ibu ingatkan Ani untuk lebih giat belajar. Semoga di kelas 4 nanti Ani mendapatkan peringkat yang lebih tinggi” kata pak Ridwan. “Ya Pak, ini juga berkat bimbingan Bapak selama ini di kelas”, Ibu Ratsih tersenyum, “terima kasih banyak Pak!”, “sama-sama” jawab Pak Ridwan.
Selanjutnya ibu Ratsih mengambil rapor Silvia di kelas 1, yang diserahkan oleh wali kelas ibu Rahmi, “ibu Silvia, selamat atas anaknya yang mendapatkan rangking 3, semoga cara belajar Silvia ditingkatkan lagi dan belajar lebih rajin, untuk bermain tolong dikurangi, agar Silvia memiliki waktu yang banyak untuk belajar” Kata ibu Rahmi dengan senang hati.
Setelah pembagian rapor, Ani, Silvia dan ibu pulang dengan hati yang senang. Setiba di rumah, Ani dan Silvia memberikan rapornya pada Ayah dan kakaknya. Ayah memberikan Selamat pada Ani dan Silvia agar prestasinya dipertahankan dan belajarnya ditingkatkan lagi, sedangkan kakaknya memberikan dukungan agar Ani dan Silvia semakin semangat belajar.
Esok harinya mereka bertiga menikmati liburan selama 2 minggu dengan membersihkan rumah dan halaman. Ani tidak lupa memberi pupuk untuk pohon Mangganya agar tumbuh besar dan memiliki daun rindang dan buah lebat.
Setelah membersihkan halaman, Lulu dan Ani memilih sampah yang ada di jalan depan rumahnya, karena mereka sangat cinta terhadap lingkungan, mereka tidak ingin di sekitar rumahnya kotor. Keluarga bapak Erik sangat suka terhadap kebersihan. Setelah bergotong royong, mereka istirahat di dalam rumah sambil berbincang bincang, “An, kamu mau tidak menemani nenek di Kampung?” ayah memulai pembicaraan, “Di Bukittinggi Yah?” jawab Ani, “iya, di Sumatera Barat” kata Ayah pada Ani, “kenapa emangnya Yah?” Tanya Ani balik, Lulu hanya diam karena sebelumnya sudah tahu dan Silvia ingin tahu,“ karena semenjak kakek meninggal, nenek tinggal sendirian. Kamu mau tidak menemani nenek di sana?” Ayah melanjutkann pembicaraan.

Ani hanya diam memandang Ayah, Ibu, kakaknya dan adiknya yang hatinya mulai sedih, “tapi Yah, apakah Ani sendiri yang menemani nenek, Ani kan juga ingin tinggal dengan ibu, kakak dan adik”, kata Ani dengan mata mulai berkaca-kaca. “Kalau begitu Lulu dengan Ani aja yang menemani Nenek”, kata Ayah. Ani hanya diam, tidak tau apa yang akan dijawab, “Ani tidak mau ninggalin Silvia, tapi Ani juga sedih kalau nenek tinggal sendirian” kata Ani pada ayah, “adikmu, tinggal saja dulu dengan ayah dan ibu” kata ibu.
Ania terdiam dan berpikir, “iya deh, Ani temanin nenek di kampung, tapi sampai kapan Ani di sana?” tanya Ani pada ayah, “kalau masalah itu, Ani jangan pikirkan dulu. Sekarang Ayah akan mengurus surat-surat pindah sekolah juga untuk kakakmu” jawab ayah. Ani hanya diam, Lulu menguatkan hati adiknya untuk tinggal dengan nenek “An, tidak apa-apa kita nemanin nenek di kampung ya, tar disana kita bisa melihat daerah yang lebih asri di banding Jakarta. Disana masih banyak hutan dan kebunnya”. Ayah dan ibu ternyata sudah membicarakan hal ini kepada Lulu.
Pada saat di kamar, Ani bertanya pada kakaknya, “Kak! Kak beneran mau tinggal dengan Nenek?” kakaknya menjawab, “mau aja, kakak juga belum pernah ke sana, namun cerita ayah dan ibu disana lebih indah dari pada sini, pasti akan sangat menyenangkan di sana”, Lulu menyemangati adiknya. Ani hanya diam, dia membayangkan bagaimana ia nanti di sana.
Keesokan hari, setelah Ani berfikir panjang, akhirnya dia membulatkan tekad untuk tinggal dan sekolah di kampung bersama nenek. Sebenarnya ada perasaan penasaran juga di pikirannya mengenai keadaan kampung neneknya yang masih asri dan sepertinya akan menjadi pengalaman yang seru juga nantinya bersama kakak.
Ani bersiap-siap dan menyiapkan pakaian yang akan dibawa, termasuk Lulu yang juga menyiapkan buku-buku, Silvia hanya diam melihat dari daun pintu kamarnya, ada perasaan sedih juga menghampirinya karena akan ditinggalkan. Lama kelamaan air mata Silvia berlinang, mendengar isak tangis Silvia, Ani dan Lulu berhenti membereskan pakaian mereka. Pada saat itu Ibu dan Ayah tidak ada di rumah, karena pergi membeli tiket pesawat untuk keberangkatannya ke kampung.
Ani mendekati Silvia, “Sil, Kamu kenapa?” tanya Ani dengan hati yang juga sedih pada Adiknya, “Silvia sedih, siapa yang akan jadi teman main Silvia nanti kalau kakak pergi?” katanya sedih. “Kakak juga gak mau ninggalin kamu Sayang, tapi kalau kakak tidak pergi, kasihan kan Nenek yang tinggal sendirian di kampung, Kakak janji akan sering menelpon Silvia jika kakak tidak sibuk ya”. “Silvia juga telpon kakak jika Silvia kangen sama Kakak dan Kak Ani ya” kata Lulu, “Iya adik ku, Kakak juga akan nelpon kamu jika kakak juga kangen sama Adik kakak yang Imut” kata Ani menghibur Silvia, “ya deh, Kakak janji ya, nelfon Silvia”, kata Silvia yang hatinya tidak sedih lagi, “Iya kakak janji” kata Ani.
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, hari ini Ani dan Lulu akan pergi ke kampung. Tidak hanya mereka berdua, Silvia, Ibu dan Ayah juga ikut pulang ke kampung. Mereka pergi dengan pesawat, baru kali ini mereka naik pesawat.
Di atas pesawat, pemandangannya sangat Indah, apalagi kalau Pulau Sumatera dari atas semuanya hijau, mata Ani tidak lepas dari pandangannya ke bawah, karena ini adalah pengalaman yang paling mengesankan baginya, di dalam hati dia berkata, “Sungguh indahnya, kehijauan yang menyelimuti pulau Sumatera, Subhanallah.”
Beberapa jam kemudian, Mereka tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Bandar udara yang terletak di kota Padang. Berbeda dengan Jakarta, di sini banyak pepohonan yang membuat udara semakin sejuk. Tempat tinggal nenek berada di Kota Bukittinggi, sekitar 2 jam perjalanan dari bandara. Mereka naik taksi menuju Bukittinggi. Saat di atas mobil, Ani membayangkan betapa indahnya nanti di kampung nenek, sedangkan di padang sudah Indah. Ani sibuk saja menghayal, sedangkan Kakak sedang menelpon teman-temannya di Jakarta, Lain hal dengan Silvia, dia nyenyak tidur karena kelelahan.
Di Tengah perjalanan ke Bukittinggi, Pada saat tiba di Lembah Anai, mereka berhenti sejenak. Mata Ani tertegun melihat air terjun yang jatuh dari ketinggian, rasanya segar sekali melihat curahan air terjun tersebut. Namun karena mareka ingin cepat sampai di Bukittinggi, mereka hanya sejenak disana. Perjalanan ke Bukittinggi dilanjutkan.
Sesampai di rumah nenek, “Assalamu’alaikum Nek!” kata Kak Lulu, Ani dan Silvia, “Wa’alaikumsalam, Ondeh! Lah tibo cucu ambo di siko!” kata Nenek dengan bahasa daerah Minangkabau, walaupun Ani tidak bisa bahasa Minang, tapi Dia mengerti karena ayahnya sering berbahasa Minang di rumah.
Setelah berbincang bincang dengan nenek, Ani masuk ke kamar yang telah di siapkan nenek. Di rumah nenek terdapat 3 kamar. Ani, Lulu, dan Silvia tidur satu kamar. Mereka memasukkan baju ke dalam lemari, lalu bermain di halaman nenek yang cukup luas. Di sudut halaman ada pohon Rambutan yang sedang berbuah, dengan spontan Lulu mengambil galah yang ada di bawah pohon Rambutan itu dan mengambil Rambutan itu menggunakan galah. Ani dan Silvia mengumpulkan Rambutan yang berjatuhan. Kemudian membawa Rambutan itu ke dalam rumah dan memakannya bersama ayah, ibu dan nenek.
Pada sore hari, Ayah mengajak Ani dan Silvia untuk berkeliling di kampung, sedangkan Lulu membantu ibu dan nenek menyiapkan makan malam. Ayah mengajak Ani dan Silvia ke Sawah, Ani sungguh kagum melihat pemandangannya yang sangat indah, hamparan padi kehijauan yang luas terbentang hingga bukit barisan. Sungguh pemandangan yang menakjubkan bagi mereka yang sehari-hari berada di tengah keramaian kota yang disana sini hanya ada bangunan megah yang terkadang disisipi oleh pemukiman kumuh. Ani juga suka naik dan menurun pematang sawah, yang belum pernah Dia lakukan sebelumnya.
Puas melihat keindahan alam di kampung, mereka pulang karena cahaya mentari pun sudah mulai merona merah menandakan waktu magrib sebentar lagi masuk. Saat perjalanan pulang, ayah bertemu dengan teman lamanya, ayah kelihatan sangat senang. Saat ayah berbincang-bincang, Ani dan Silvia asyik memandang kunang-kunang yang terbang disana sini, cahaya yang dihasilkan sungguh indah bewarna warni, begitu juga dengan pohon di sekelilingnya yang sangat rimbun dan kicauan burung menghiasi sore menjelang malam itu. Mereka berdua diam terpesona dengan keindahan itu.
Setiba di rumah mereka shalat Magrib berjamaah yang di imami oleh ayah, setelah shalat dan mengaji mereka makan bersama-sama. Mereka makan dengan hidangan yang spesial, yaitu rendang. Ani menikmati makan malam ini, karena rendang merupakan lauk favoritnya apalagi buatan nenek lebih enak daripada yang biasa dibeli ibu di pasar.
Keesokan harinya bertepatan dengan hari Minggu, warga di sekitar kampung melakukan kegiatan rutin mereka yaitu bergotong royong menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan. Warga di sini memang terkenal dengan kecintaannya terhadap lingkungan. Mereka membersihkan jalan, selokan dan sungai agar bebas dari sampah. Sungai di sini sangat bersih, airnya jernih dan banyak ikannya, nenek menjanjikan kepada kami menangkap ikan di sungai ini, Ani sangat senang mendengarnya.
Warga disini tidak mau membuang sampah sembarangan, tempat sampah telah disediakan di pinggir jalan. Disana tersedia tempat sampah organik yaitu sampah yang bisa dibusukkan dan sampah anorganik yang tidak bisa dibusukkan. Setiap hari Minggu warga membakar sampah anorganik yang diolah sendiri oleh warga untuk dijadikan pupuk.
Ayah, Ani, Lulu dan Silvia juga ikut bergotong royong, karena bekerja besama-sama akan lebih cepat selesainya. Ani dan Silvia membantu mencabut rumput di pinggir jalan dan memberi pupuk untuk tanaman yang ditanam di sepanjang jalan.
Hari-hari terasa berlalu dengan cepat. Akhirnya sampai juga pada hari Ibu, Ayah dan Silvia balik ke Jakarta, sedangkan Ani dan Lulu tinggal bersama nenek. Wajar jika kesedihan menyelimuti perasaan Lulu dan Ani kerena akan berpisah dengan ayah, ibu dan adiknya.
Selepas berpamitan, Ibu, Ayah dan Silvia telah ditunggu oleh taksi yang dipesan oleh Ayah beberapa hari yang lalu. Mereka melepas keberangkatan ayah, ibu, dan Silvia dengan berlinang air mata. Untuk menghibur mereka, nenek mengajak Ani dan Lulu memancing ikan di sungai dan membuat ikan bakar. Ani dan Lulu memulai hari baru di kampung yang asri dan indah. Mereka menyadari, mecintai lingkungan sejak kecil merupakan langkah awal merajut masa depan yang cemerlang.
Sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/lingkunganku-masa-depanku.html


Manusia dan Kasih Sayang

Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17

1.makna kasih sayang
            Adalah rasa perhatian yang lebih kepada seseorang tanpa ada rasa ingin dibalas hingga menimbulkan rasa cinta dan kasih yang tulus dari hati.
Contoh : kasih sayang  ibu kepada anaknya dan kasih sayang kakak kepada adiknya

2.makna kemesraan
            Adalah rasa ingin terus bersama dengan seseorang didalam jiwa yang lembut,lemah dan tenang tanpa ada rasa yang negatif sedikitpun.
Contoh : kemesraan didalam keluarga yang harmonis seperti orang tua kepada anaknya

3.makna pemujaan
            Adalah berserah diri dan beribadah kepada Tuhan, sesuai dengan agama yang dipeluknya masing-masing
Contoh : berdoa kepada Allah SWT seperti solat,sodakoh dan zakat

4.makna belas kasih
            Adalah rasa ingin membantu antara satu sama lain yang timbul dari hati yang paling dalam dan tulus ikhlas tanpa pamrih
Contoh : membantu tetangga dari bencana yang dialami dan bersodakoh kepada anak yatim piyatu
5. macam-macam cinta :

       1. Cinta platonis
Cinta platonis adalah jenis cinta yang paling sederhana dari kelima jenis cinta yang dialami manusia. Mereka yang menjalaninya bahkan tidak menuntut apa-apa dari pasangan, terutama tentang seks.

       2. Cinta tak berbalas
Cinta tak berbalas adalah cinta yang penuh dengan kesedihan dan banyak dari kita telah mengalami. Anda mungkin menemukan diri Anda jatuh cinta dan tidak bisa mendapatkannya.

        3. Cinta obsesif
Apakah Anda seorang kekasih yang obsesif atau seseorang yang sangat kecanduan pada pasangan Anda? Cinta obsesif membuat Anda merasa tak berdaya dan sangat kesepian ketika pasangan Anda tidak berada di dekat Anda. Cinta obsesif biasanya dialami oleh mereka yang baru merasakan cinta untuk pertama kalinya.

         4. Cinta egois
Cinta egois membuat seseorang tidak peduli akan apa yang dirasakan pasangannya. Ia hanya peduli tentang dirinya sendiri dan apa yang baik baginya. Seorang kekasih yang egois bisa bersikap licik dan sering memanfaatkan kelemahan pasangannya.

          5. Cinta pada pandangan pertama
Jenis cinta ini adalah yang paling spontan dan seringkali cepat dilupakan. Cinta pada pandangan pertama terjadi selama beberapa detik atau bahkan kurang.

          6. Cinta romantis
Cinta romantis adalah jenis cinta yang paling menyenangkan. Anda ingin selalu bersama kekasih Anda sepanjang waktu, dan bahkan ketika Anda sedang tidak bersamanya, Anda tidak dapat menahan keinginan untuk bertemu dengannya.

         7. Cinta tak bersyarat
Berbahagialah mereka yang dapat mengalami jenis cinta ini. Ini tentu tidaklah mudah dan jelas bukan sesuatu yang kebanyakan orang inginkan. Namun ketika Anda benar-benar merasakannya, Anda bisa tahu apa itu cinta sejati.



 Sebuah Lagu Dari Sammy Simorangkir - Dia

Dia hanya dia di duniaku
Dia hanya dia di mataku
Dunia terasa telah menghilang
Tanpa ada dia di hidupku
Sungguh sebuah tanya yang terindah
Bagaimana dia merengkuh sadarku
Tak perlu ku bermimpi yang indah
Karena ada dia di hidupku
Ku ingin dia yang sempurna (yang sempurna)
Untuk diriku yang biasa (yang biasa)
Ku ingin hatinya, ku ingin cintanya
Ku ingin semua yang ada pada dirinya
Ku hanya manusia biasa (yang biasa)
Tuhan bantu ku tuk berubah (untuk berubah)
Tuk miliki dia, tuk bahagiakannya
Tuk menjadi seorang yang sempurna
untuk dia
Ku ingin dia yang sempurna (yang sempurna)
Untuk diriku yang biasa
Ku ingin hatinya, ku ingin cintanya
Ku ingin semua yang ada pada dirinya
Ku hanya manusia biasa (yang biasa)
Tuhan bantu ku tuk berubah (tuk berubah)
Tuk miliki dia, tuk bahagiakannya
Tuk menjadi seorang yang sempurna untuk dia

Manusia dan Kebudayaan

      Haryo Fajar Bhagaskoro
      54414833
      1IA17


 
1.  Pengertian manusia adalah makhuk sosial yang diciptakan oleh Allah SWT yang memiliki akal,jiwa,raga dan kasih sayang.Dan manusia tidak bisa hidup sendiri ,harus hidup dalam ruang lingkup kebersamaan dan berpasangan.
    
2. Unsur-unsur yang membentuk manusia :
     ●Unsur jasmani dan rohani,
     ●Unsur fisik dan psikis,
     ●Unsur raga dan jiwa

3. Pengertian kebudayaan adalah suatu adat istiadat secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu disebuah daerah.dan disetiap daerah memilik suatu kebuayaan yang berbeda-beda

4. Unsur-unsur dari kebudayaan :
           ●sistem bahasa
            Bahasa di Negara Indonesia sangat beragam tergantung kita berada didaerah mana.Dan bahasa adalah sarana komunikasi/berinteraksi antara makhluk hidup yang berakal
            ●sistem pengetahuan
Ilmu yang mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
            ●sistem kekerabatan dan organisasi sosial
untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari
            ●sistem peralatan hidup dan teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
            ●sistem ekonomi/mata pencaharian hidup
cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
            ●sistem religi
asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
            ●kesenian
awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.

5.Hubungan antara manusia,masyarakat dan kebudayaan
            Dari ketiga unsur terserbut dari manusia,masyarakat dan kebudayaan hubungannya sangat erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.karena,dari ketiga itu ,manusia adalah sebagai objeknya yang menjalankan kebudayaan itu sendiri dan masyarakat adalah jalan untuk mempromosikan dari kebudayaan yang akan mulai berkembang hingga semua masyarakat itu tau bahwa kebudayaan itu sangat penting bagi kehidupan.

6. kebudayaan dan agama


            Antara 2 itu kalau menurut saya sangat erat berhungungannya contohnya gini ,kebudayaan di Bali , antara kebudayaan dan agama sangat erat hubungannya ,dibalik adanya doa dan pemujaan setiap orang Bali berdoa ,dan disitu juga kebudayaan yang khas dari warga bali dengan melihat dari pakaian yang digunakan lalu ajaran yang diajarkan sebelum pemujaan/berdoa dimula.


Kebudayaan batik (D.I. Yogyakarta)

Batik Jawa
Batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo
Macam-macam Batik

Batik Tiga Negeri dikenal lewat warnanya yang terdiri dari tiga bagian. Ada biru, coklat/sogan, dan merah. Batik ini kadang dikenal sebagai Batik Bang-Biru atau Bang-Bangan untuk variasi warna yang lebih sederhana. Ada yang mengatakan kalau pembuatan batik ini dilakukan di tiga tempat yang berbeda. Biru di Pekalongan, Merah di Lasem, dan Sogan di Solo. Sampai sekarang kerumitan detail Batik Tiga Negeri sukar sekali dirproduksi.
 batik buketan asal pekalongan
batik jawa hokokai
Batik Jawa Hokokai. Dibuat dengan teknik tulis semasa pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945). Ia berupa kain panjang yang dipola pagi/sore (dua corak dalam satu kain) sebagai solusi kekurangan bahan baku kain katun di masa itu. Ciri lain yang mudah dikenali adalah pada motifnya. Motif kupu-kupu, bunga krisan, dan detail yang bertumpuk menjadikan Batik Jawa Hokokai menempati posisi karya seni yang mulia.
 batik lasem
Batik Lasem dikenal karena warna merahnya yang khas. Di Lasem (Jawa Timur) sendiri, pengrajin batik sudah sangat berkurang. Beberapa kolektor menyebut Batik Lasem adalah batik yang tercantik diantara yang lain. Batik ini juga menjadi penanda pencampuran dua budaya, Jawa dan Cina.






Minggu, 21 Juni 2015

Manusia Dan Harapan

Nama  : Haryo Fajar Bhagaskoro
NPM   : 54414833
Kelas  : 1IA17


A. Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

C. PENGERTIAN DOA

Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.1
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

D. Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

E. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Sumber :

http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-harapan.html
http://harapansatria.blogspot.com/2008/05/pengertian-doa.html
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/

Total Pageviews

Blogger templates

Popular Posts

Pages