Nama :
Haryo Fajar Bhagaskoro
Kelas : 1IA17
NPM : 54414833
Mata Kuliah : Algoritma dan Pemrograman 1A
Dosen : Kunto Bayu A, ST.
Kelas : 1IA17
NPM : 54414833
Mata Kuliah : Algoritma dan Pemrograman 1A
Dosen : Kunto Bayu A, ST.
1. Argumen dan Fungsi
Tabel merupakan data pembantu dalam
pengolahan data. Contohnya dalam suatu lembar dokumen terdapat data mahasiswa
sebagai berikut :
Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap mahasiswa. Untuk itu dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama mahasiswa seperti dibawah ini :
Item NIP merupakan item yang dipakai
sebagai acuan untuk mencari data nama pegawai di dalam tabel. Item ini
berfungsi sebagai kontrol field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA
merupakan FUNCTION dari tabel tersebut.
2. Penggunaan Storage untuk
Penyimpanan Tabel
Data di dalam media penyimpanan
seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai tabel disebut Eksternal
Tabel.
Dalam proses pengolahan data,
eksternal tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat.
Di dalam memori eksternal tabel menempati
lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut
sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal
tabel.
Perhatikan flowchart diatas. Terlihat bahwa
setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan didalam NPMTAB(I) dan
NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau sering disebut sebagai
variabel array.
Variabel array merupakan satu variabel
dengan beberapa tempat penyimpanan.
Gambar dibawah ini memperlihatkan ilustrasi
variabel array NPMTAB.
Penyimpanan ke dalam variabel array NPMTAB
dilakukan berdasarkan nilai indeksnya. Pada flowchart di atas nilai indeks
ditentukan melalui variabel I. Pada saat data NPM pertama diinput, nilai I = 1.
Dengan demikian NPM yang pertama diinput disimpan didalam variabel NPMTAB(1),
demikian seterusnya. Sehingga terbentuk variabel NPMTAB dan NMTAB dengan isi
seperti yang terlihat dibawah ini.
3. Proses Pencarian (Searching)
Proses pencarian (searching) didalam
internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya. Misalnya untuk
mencari nama pegawai dengan NPM = 163483 maka dapat digambarkan melalui
flowchart berikut :
Flowchart di atas disusun dengan asumsi
internal tabel telah terbentuk. Proses pencarian nama mahasiswa dapat diurutkan
sebagai berikut :
a. Pada
awal proses, variabel NO diisi nilai sesuai dengan NPM yang akan dicari.
Sedangkan variabel I digunakan sebagai indeks untuk menentukan posisi variabel
array internal tabel.
b. Nilai
I ditambah 1.
c. Periksa
isi variabel NIPTAB dengan lokasi sesuai indeks pada variabel I. Jika isinya
sama dengan isi variabel NO, lakukan :
· cetak isi variabel NMTAB
dengan lokasi sesuai indeks pada variabel I
· proses selesai.
Sebaliknya, jika isinya tidak sama lakukan langkah d
d. Kembali
ke langkah b
Contoh Penerapan Konsep Tabel :
Dalam suatu lembar dokumen terdapat data
Gaji Pegawai dan Tabel Nama Pegawai
|
Data Gaji Pegawai
|
|
Tabel Nama Pegawai
|
Jika Gaji dihitung berdasarkan GAJI POKOK +
TUNJANGAN, maka buat flowchart untuk mencetak laporan seperti berikut :
Flowchart yang terbentuk :
4. Pengurutan dengan Eksternal Tabel
a. Pembentukan
File Indeks
· Proses
pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan
diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel
array.
· Di
memori, proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya
banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. 8Untuk
menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.
· Eksternal
tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut sebagai File
Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key
field) dari record data yang akan diurutkan. Key Field merupakan field yang
dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan
NIP, maka field kuncinya adalah field yang berisi NIP.
Secara garis besar, proses pengurutan
dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-langkah
· Bentuk
file indeks yang hanya berisi field kunci.
· Lakukan
pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble
sort atau straight selection.
· Pindahkan
record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada file
indeks.
b. Proses
Pembentukan File Indeks
Jika data di file PEG.DTA ingin diurutkan
berdasarkan NIP, maka harus dibentuk file indeks yang hanya berisi field NIP.
Proses pembentukan file indeks ini dapat digambarkan melalui flowchart :
Berdasarkan flowchart diatas, terbentuk
file indeks yaitu INDEKS.DTA.
Sumber : http://royimanuels.blogspot.com/2014/11/penerapan-konsep-tabel-pada-algoritma.html