Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17
1.
Manusia dan Pandangan Hidup
●Pandangan hidup
Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan
sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan aturan yang di buat untuk
mencapai yang di cita citakan. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan
sarana ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan memberi petunjuk dalam
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat kita yang
beraneka ragam sifatnya
●Ideologi
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Antoine Destutt de
Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi
dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif. secara
umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis
(lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah
untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan
pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
2. Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau
tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita,
tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3. Makna sikap hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini.
Sikap itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis,
bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang mempunyai sikap
dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai
dengan kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui
pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap tegas, berdisiplin
tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik kearah sikap itu.
Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi
manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan
nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap
tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati dan sikap
bangga.
Sikap nonetis atau negatif ialah sikap kaku, sikap gugup,
sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh, sikap rendah diri. Sikap-sikap itu
harus di jauhkan dari diri pribadi, karena sangat merugikan baik
bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.
4. Hubungan manusia dan
padangan hidup
Manusia pada dasarnya diciptakan memiliki akal budi. Manusia
harus bisa berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan hidupnya dikarenakan
manusia harus bisa menentukan mau dibawa kemanakah hidupnya itu. Setiap manusia
memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia
menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu pula dijelaskan apa arti
pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Manusia dan harapan
1. Pengertian dan makna
harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari
kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan
bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang
atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya
menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda
dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses
sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif"
atau "berpikir pesimis".
2. Makna kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan
yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan
karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang
lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik
langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah
manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
§ Kepercayaan
Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri
sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada
hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
§ Kepercayaan
Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada
orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap
kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena
ucapannya”.
§ Kepercayaan
Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis
mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah
negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya
dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang
ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak
adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya
kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan
teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah
sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara dan pemerintah.
§ Kepercayaan
Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,
karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin
memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Nilai-nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya
kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam
sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dan lain-lain.
b. nilai kerumah tanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,
yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dan lain-lain.
b. nilai kerumah tanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. nilai kemandirian kaum wanita
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
Tulisan :
Bagaimana/jelaskan
harapan dan cita-cita kalian masing-masing dalam jangka pendek,menengah,panjang
(1 tahun – 5 tahun – 5 tahun>).
“setiap manusia memiliki pasti memiliki harapan dan
cita-cita dalam hidup,harapan dan cita-cita tersebut adalah pedoman seseorang
agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik lagi(sukses).Setiap
orang-orang memiliki harapan dan cita-cita yang berbeda sesuai dengan keinginan
yang dia inginkan dan mengandalkan keahlian yang orang tersebut miliki.
Harapan saya dalam jangka pendek dan menengah ini adalah kuliah dengan hasil
yang memuaskan dan mendapatkan kerja yang layak untuk dapat membalas jeripayah
orang tua. Harapan dan cita-cita saya di masa depan(jangka waktu yang
panjang/tidak ditentukan waktunya) saya ingin bekerja yang bersifat
kepemimpinan dan pangkat yang tinggi,mungkin harapan itu tidak wajar,tapi ada 2
kemungkinan di dunia ini,kita mencoba lalu gagal dan mencoba bangkit lagi ,dan
apakah kita tidak melalukan apa apa dan diam saja menunggu dan menunggu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar