Haryo Fajar Bhagaskoro
54414833
1IA17
A.MANUSIA & PENDERITAAN
1.Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan
terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku
kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi
dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan
psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikis yang dihadapinya.
2.Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami
seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa :
kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak
pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan,
kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia
adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus
ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem
nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan
pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh
karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat
keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
3.Rasa sakit
Berasal
dari kata DERITA yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu
yang tidak menyenangkan secara lahir dan batin. Tetapi penderitaan
merupakan energi untuk membangkitkan seseorang atau sebagai langkah awal
untuk mencapai tingkat kenikmatan dan kebahagiaan.
4.Sumber-sumber penderitaan
· Nasip
buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi
dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan
takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk
penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul
karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan
optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
· Kehilangan
orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki
hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling
sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan
diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan
kembali kepada tuhannya.
· Kemiskinan
, banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup
dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa
menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena
kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
· Bencana, tidak
ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa
kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan
kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga
sulit di sembuhkan.
B.CARA MENGHINDARI DARI PENDERITAAN
Penderitaan
yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari
karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan.
Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :
1. memulai sesuatu hal dengan hal
yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat
baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
2. lebih mendekatkan diri pada Tuhan,
dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut
dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan
diri pada yang kuasa.
3. jalani hidup dengan optimis,
dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya
suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah
terjadi dalam hidup ini.
Resensi novel tentang “Manusia dan Penderitaan”
Judul
: Dewi Kawi
Penulis
: Arswendo Atmowiloto
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal
: 136 hlm
ISBN
: 978-979-22-4064-1
Arswendo Atmowiloto adalah seorang penulis yang telah
melahirkan puluhan karya terindah nya. Ia sudah belasan kali memenangkan
sayembara penulisan, memenangkan sedikitnya dua kali hadiah buku Nasional, dan
mendapatkan beberapa penghargaan, baik tingkat Nasional maupun tingkat ASEAN.
Dalam Novel ini Arswendo Atmowiloto mengangkat kisah tentang
kehidupan seseorang yang sukses yang memulai karirnya dari sisa-sisa daun kol
yang membusuk, dia adalah Juragan Eling. Rekan bisnis nya mengenalnya sebagai
tokoh usahawan yang jenius dan keras kepala. Bagi karyawan-karyawatinya juragan
Eling adalah sosok yang baik hati , sebaik hati orangtua pada anak-anaknya, dan
seakrab sahabat.
Pada awal pemunculan tokoh Eling dan Podo adiknya, pembaca
dibuat iba dan salut atas perjuangan keduanya. Juragan Eling memulai bekerja
setelah selesai sekolah menengah atas, dan tak mempunyai biaya untuk
melanjutkan kuliah. Di sebuah pasar, ia memunguti daun kol yang berceceran dan
telah membusuk. Daun kol busuk itu diperas, dan airnya sebagai pengganti kol.
Sulit dijual atau bahkan diberikan orang saja tak ada yang mau, karena daun kol
sendiri sangat murah dan bukan sayur yang membanggakan. Tapi itulah permulaan
membuat yang lain. Juragan Eling mengolah air kelapa dari pasar yang dibuang
begitu saja membasahi tanah. Kemudian juragan Eling tampung. Dalam satu-dua
hari sudah membusuk, lalu dihangatkan tidak sampai mendidih, hanya sekedar
jangan busuk. Olahan air kelapa ini laku keras karena bisa membuat daging ayam
menjadi empuk dan gurih.
Dari sini, Eling muda membuat sari buah: jeruk yang dikenal
dengan nama sitrun, bengkoang, dan segala dagangan yang ada di pasar
tradisional.
Juragan Eling mulai menjadi penampung. Sukses terbesarnya
diawali dengan menjual biji srikaya. Anak-anak kecil menyukainya karena
harganya murah, rasanya aneh. Itulah loncatan perubahan terbesar dalam
hidupnya. Permintaan akan Srikaya Cracker menembus berbagai kota, berbagai
terminal, stasiun, depan sekolah, sehingga berapa pun produksinya akan terserap
kepasar.
Dari hanya satu KOL, kendaraan niaga merek Colt yang disewa,
sampai belasan truk datang dan pergi.
Layaknya manusia biasa Eling muda pun jatuh cinta dengan
seorang wanita tunasusila yaitu Kawi. Eling dan Kawi bertemu pertama kali
disebuah tempat lokalisasi, Eling sebagai tamunya kawi dari saat itu Eling
menjadi dekat dengan Kawi dan bahkan menjadi tamu tetapnya. Eling dan kawi
semakin akrab. Semakin terlibat emosi satu sama lain. Eling mulai merasa
cemburu dengan tamu tetapnya Kawi, yang ternyata kekasihnya, dan mereka tengah
merencanakan untuk menikah. Tetapi kekasihnya Kawi adalah orang yang kasar, dan
suka marah-marah. Eling pun berncana untuk menikahi kawi, namun Eling merasa
ragu dan cemas akan pernikahannya dengan Kawi. Hingga akhirnya mereka pun
berpisah. Eling telah menikah dan dikarunia anak dan cucu, sementara Kawi
menghilang entah kemana. Eling merasa dirinya banyak berhutang budi kepada
Kawi, karna berkat semangat dan dorongannya lah Eling bisa berhasil. Eling
meminta bantuan Podo adiknya untuk mencari Kawi, Eling ingin mengucapkan terima
kasih kepada Kawi.
Podo pun meninggal karena penyakitnya sebelum bisa menemukan
Kawi. Namun sebelum meninggal Podo sempat membawa 15 nama dan profil wanita
yang bernama Kawi kepada kakaknya. Namun Eling merasa ragu kalau misalkan ada
pertemuan, malah membuat Kawi merasa sesuatu yang salah, atau kalah, atau
rendah. Ia ragu karna sebenarnya ia hanya ingin mengatakan bahwa ia pernah
mencintai, pernah beercinta dengan Kawi dan ingatan itu ternyata masih bisa ada
dan membuatnya bahagia.
Kemampuan Penulis memaparkan alur nya sangat baik, alur yang
digunakan dalam Novel ini adalah alur campuran. Alur berjalan maju pada saat
menceritakan Eling, dan Alur berjalan mundur pada saat menceritakan Kawi
sebagai masa lalunya.
Setting dalam Novel ini juga sangat jelas, Penulis mampu
membuat pembaca terhanyut kedalam cerita dalam Novel ini.
Pemaparan watak tokoh Eling dalam novel sangat jelas yaitu
pekerja keras, humoris, baik hati, Jenius dan akrab kepada
karyawan-karyawatinya.
Sudut pandang orang pertama dalam novel ini mendukung
keseluruhan cerita, menjadikan cerita ini seolah-olah hidup dan diceritakan
oleh tokoh utama.
Amanat dalam Novel ini adalah kita tidak boleh sombong dan
merasa puas akan sesuatu yang telah dicapai atau dihasilkan. Karena Realitas
itu tidak satu. Realitas selalu berubah. Bukan hanya maknanya, melainkan
realitas itu sendiri. Realitas terbangun dalam peristiwa, dan sesuai dengan
perjalanan waktu, peristiwa itu diubah. Menjadi lebih cantik, atau menjadi lebih
seram. Penyempurnaan terus terjadi, ketika seseorang itu meninggal.
Kekuatan dari novel ini secara keseluruhan, novel ini
memberikan manfaat bagi pembaca. Novel ini teramat sayang jika dilewatkan.
Novel ini mengajarkan untuk mensyukuri hidup.
Kelemahan dari Novel ini karena pada akhir ceritanya
mengambang. Eling belum bisa bertemu dengan Dewi kawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar