Selasa, 21 Oktober 2014

Penduduk, Kebudayaan dan Masyarakat

A. PENDAHULUAN
1. Definisi Ilmu Sosial Dasar
        Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
2. Tujuan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar:
a)      Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b)      Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c)      Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya
(mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d)     Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka
penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
3. Ilmu Pengetahuan
        Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Setiap manusia pasti belajar ilmu pengetahuan dari berbagai hal yang dialami dalam hidupnya. Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai “ibu” dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
a)      Natural Science (Ilmu-ilmu Alamiah) meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
b)      Sosial Science (Ilmu-ilmu Sosial) meliputi: Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Geografi dan lain-lain.
c)      Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesastraan, Kesenian dan lain-lain.
4.     Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaan ISD dan IPS, yaitu:
a)      Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
b)      Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c)      Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
5.     Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Adapun perbedaan ISD dan IPS, yaitu:
a)    Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b)    Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah
mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c)   Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
6.     Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
Masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
        Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat dioperasionalkan. Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan. Dari kedelapan pokok bahasan tersebut, maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
1.   Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan
2.   Masalah individu, keluarga dan masyarakat
3.   Masalah pemuda dan sosialisasi
4.   Masalah hubungan warga negara dan negara
5.   Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6.   Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7.   Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi
8.   Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
B. PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
1. Perkembangan Penduduk Dunia Dalam 3 Tahun Terakhir menurut IDB (International Data Base), Biro Sensus Amerika Serikat:
Tahun
Jumlah Penduduk Dunia
2011
6,940,712,355 jiwa
2012
7,017,543,964 jiwa
2013
7,095,217,980 jiwa
Tahun 2011 jumlah penduduk Indonesia sebesar 245,613,043 jiwa (terbanyak keempat di dunia). Tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia sebesar 248,216,193 jiwa (terbanyak keempat di dunia). Sementara di tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia 250,775,663 jiwa (terbanyak keempat di dunia).
2. Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1) Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a. Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada
     tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
     mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
 Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
c. Kematian (mortalitas) adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas
     khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5
     berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
2) Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
3. Pengertian Migrasi
      Migrasi merupakan peristiwa berpindahnya suatu organisme (penduduk) dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasimerupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk tersebut.
4. Macam-Macam Migrasi
Migrasi terdiri dari 4 macam, yaitu:
1) Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi menyebabkan penduduk kota semakin padat dan menimbulkan lingkungan yang kumuh. Selain itu, juga menyebabkan banyaknya pengangguran dan tindak kriminalitas di daerah perkotaan.
2) Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang sedikit penduduknya. Misalnya, transmigrasi dari Jawa ke Sumatera dan Kalimantan. Trasnmigrasi sangat bermanfaat untuk menyebar dan memeratakan penduduk di Indonesia.
3) Emigrasi
Emigrasi merupakan perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri. Misalnya, emigrasi penduduk Indonesia ke Malaysia.
4) Imigrasi
Imigrasi merupakan kebalikan dari emigrasi. Imigrasi merupakan perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri. Misalnya, imigrasi penduduk Cina ke Indonesia.
5. Proses-Proses Migrasi
        Migrasi lokal terjadi apabila di suatu pulau telah kelebihan penduduk dan atau terjadi bencana alam yang dahsyat, sehingga tempat tinggalnya tidak dapat dihuni lagi. Terjadinya konflik yang mengharuskan penduduk tersebut pindah ke lokasi lain jufa merupakan proses migrasi.
6. Akibat Migrasi
      Akibat dari migrasi adalah urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya. Selain itu juga mengakibatkan penduduk kota makin padat. Akibat lainnya yaitu mempengaruhi kelancaran pembangunan di desa.
7. Struktur Penduduk
      Terdapat 3 jenis struktur penduduk, yaitu jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk. Jumlah penduduk berarti banyaknya penduduk yang menempati suatu daerah. Komposisi penduduk berarti penduduk yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Persebaran penduduk berarti penyebaran penduduk ke berbagai wilayah yang masih sedikit penduduknya.
8. Piramida penduduk stasioner, muda, dan tua
Berdasarkan komposisinya, piramida penduduk dibedakan atas 3 bagian yaitu:
Penduduk Muda, yaitu penduduk dalam pertumbuhan, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
Penduduk Stasioner, keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, piramida penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
Penduduk Tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, piramida ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa. Hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
9. Perkembangan Budaya di Indonesia
        Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatu rmasalah-masalah kemasyarakatan alam arti luas (agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia). Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa danciptadikuasaiolehkarsadariorang-orangyang menentukankegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
10. Perkembangan Budaya Barat
Awal budaya barat masuk ke Indonesia ketika kaum kolonialisme menggedor masuk ke Indonesia terutama bangsa Belanda. Di pusat kekuasaan bangsa Belanda muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur barat. Dalam kurun waktu itu juga di kota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapis sosial. Lapisan sosial pertama terdiri dari kaum buruh. Lapisan kedua adalah kaum pegawai.
Kebudayaan eropa yang masuk ke Indonesia adalah Agama Katholik dan agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disebarluaskan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama yang semuanya bersifat swasta.


sumber : http://andasiallagan92.wordpress.com/2013/10/10/ilmu-sosial-dasar-dan-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

Blogger templates

Popular Posts

Pages